DAN DETECTIVE SCHOOL ADALAH MILIK SEIMARU AMAGI
Fanfict paling abal-abal dan bikin authornya sendiri muntah-muntah. *Sorry*
POV GINA
Malam itu, aku kembali ke rumah ku dengan dipenuhi perasaan aneh dan bahagia. Aku senang hari ini bertemu dengan Ryu Amakusa, setelah selama beberapa minggu kepala ku dipenuhi mimpi-mimpi bertemu dengannya.
Fanfict paling abal-abal dan bikin authornya sendiri muntah-muntah. *Sorry*
POV GINA
Malam itu, aku kembali ke rumah ku dengan dipenuhi perasaan aneh dan bahagia. Aku senang hari ini bertemu dengan Ryu Amakusa, setelah selama beberapa minggu kepala ku dipenuhi mimpi-mimpi bertemu dengannya.
Ryu...
Aku
masih bimbang, apakah aku harus memata-matai Ryu dan Megumi besok.
Tidak biasanya aku melakukan hal aneh seperti ini. Tapi perasaan ingin
bertemu lagi dengan Ryu membuat jantung ku berdebar-debar.
Aku harus bertemu dengan Ryu.
*Keesokan harinya*
Ryu
dan Meg berangkat pagi sekali. Baiklah, aku akan mengikuti Ryu. Karena
terlalu bersemangat, pagi itu aku tidak sarapan. Ah, bagaimana ini, aku
tidak memiliki seragam sekolah tempat Ryu melakukan penyelidikan,
masakan aku harus masuk ke dalam sekolah dengan jacket seperti ini.
Bagaimana
ini? Aku tidak ingin kehilangan jejak Ryu. Apa aku harus memanggil Ryu?
Tidak. Ryu pasti akan mencurigai ku jika muncul begitu saja. Bagaimana
jika Ryu malah sangat marah jika aku memberitahunya bahwa aku
mengikutinya?
Aku
sangat bingung, karenanya aku memutuskan untuk menuggu di luar gerbang
sekolah, dibawah sebuah pohon. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba aku
sangat terobsesi dengan Ryu Amakusa.
Handphone ku
berdering. Ah, mama. Ada apa gerangan? Aku agak ragu untuk mengangkat
telpon mama, karena aku tahu mama pasti sedang mengkhawatirkan ku
sekarang.
Beberapa
minggu yang lalu, aku baru saja keluar dari rumah sakit. Kata mama aku
mengalami kecelakaan dan tidak sadarkan diri selama beberapa minggu.
Tapi sekarang aku sudah merasa baikan, malah terasa seperti tidak pernah
terjadi apa-apa.
Semenjak aku keluar dari rumah sakit, mama dan papa menjadi ekstra hati-hati dalam menjaga ku.
Ah, bagaimana ini. Aku tidak ingin membuat mama khawatir.
Baiklah,
lebih baik aku pulang saja. Masalah mimpi-mimpi ku mengenai Ryu,
pastilah bukan hal yang penting. Aku yakin itu hanya mimpi, mungkin
memang aku pernah bertemu sebelumnya dengan Ryu, di bus atau kereta api
mungkin?
Entahlah. Lebih baik ku hapus rasa ingin tahu ku tentang Ryu.
Aku yakin dia juga tidak suka jika ada yang mencampuri kehidupannya.
Aku menatap sekolah itu. Baiklah, ku putuskan untuk pergi. Selamat menjalankan tugas mu Ryu, Meg.
Aku kembali ke rumah. Pukul 08.30. Lagi-lagi aku melewatkan kelas. Aku bersiap siap ke sekolah.
"Gina, kau terlambat" kata pak guru yang melihat ku baru memasuki gerbang sekolah.
"Ah, iya sensei. Maaf kan aku." Ucap ku.
"Kenapa akhir-akhir ini kamu sering terlambat Gina?" tanya pak guru
Aku hanya terdiam. Pak guru memandangi ku sambil menanti jawaban. Rasanya canggung sekali. Akhirnya pak guru menghela nafas.
"Ya sudah, Gina, kamu boleh masuk"
Aku segera berlari ke ruang kelas.
Kira-kira Ryu sedang apa ya disana?
"Gina..." Tiba-tiba ada suara yang memanggil ku.
"Ah, Keiko, ada apa?" Aku memandang Keiko dan Kei di sebelah ku.
"Hmm, lagi-lagi Gina melamun dan datang terlambat." Ucap Kei.
"Ah, iya Kei, aku merasa ada yang aneh." Jawab ku kepada kedua sahabat ku itu.
Kei dan Keiko saling berpandangan.
"Ada apa Gina?" Tanya Keiko.
Aku
bingung harus mulai dari mana, tapi aku tahu Keiko dan Kei
bisa membantu ku. Mereka adalah sahabat baik ku di SMP ini.
"Keiko, Kei, aku bermimpi tentang seseorang selama beberapa minggu terakhir ini." Kata ku pada mereka berdua.
"Namanya Ryu. Aku mencari tahu tentangnya, dan entah bagaimana, aku menemukan alamat emailnya di kontak ku. Ini sangat aneh." ucap ku lagi.
Keiko dan Kei hanya terdiam. Kelihatannya mereka bingung. Sama halnya dengan ku.
"Aku
mencari tahu mengenai Ryu Amakusa ini. Ternyata dia bersekolah di
sekolah detective terkenal itu, Dan Detective School." kata ku lagi.
"Aku mencoba ke DDS semalam, dan aku melihatnya bersama keempat temannya yang rasanya tidak asing." tambah ku.
"Gina.
Kamu menyelidiku Ryu seorang diri semalam? Itu sangat berbahaya.
Apalagi Gina baru saja mengalami kecelakaan." Kata Kei.
"Iya Gina. Keiko yakin itu hanya mimpi. Itu terlalu berbahaya Gina. Jangan-jangan Gina terlambat ke sekolah karena mengikuti Ryu?" tebak Keiko.
"Eh..." Aku tidak bisa membantah.
Kei dan Keiko hanya menghela nafas.
"Gina...." kata Kei.
Aku tidak lagi mendengar apa yang Kei dan Keiko katakan.
Apa mungkin hanya kebetulan alamat email Ryu, Meg, Kazuma, Kyu, dan Kinta ada dikontak ku???
Apa aku harus mencoba menghubungi mereka?
Bagaimana ini?
0 komentar:
Posting Komentar